Makalah Tentang Parangtritis

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pesona dan keindahan Pantai Parangtritis memang tidak diragukan lagi. Selain keeksotisan pantainya, parangtritis  juga dikenal dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. Hal itu adalah salah satu daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk memilih judul “Pesona Indah Pantai parangtritis”

B.     Identifikasi Masalah
Permasalahan penulisan yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:
1.      Sejarah Pantai Parangtritis
2.      Keistimewaan Pantai Parangtritis
3.      Lokasi Pantai Parangtritis

C.    Pembatasan Masalah
Karena pantai yang ada di Indonesia banyak sekali maka penulis membatasi masalah supaya masalah lebih terarah dan tidak melebar. Penulis hanya menguraikan apa yang penulis ketahui tentang “ Pantai Parang Tritis Yogyakarta”.

D.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah sejarah terjadinya Pantai Parang Tritis?
2.      Bagaimanakah keistimewaan yang dimiliki pantai Pantai Parang Tritis?
3.      Dimana Lokasi pantai Parang Tritis dan apa saja fasilitas yang ada di sana?

E.     Tujuan Penelitian
Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian juga penulisan laporan ini penulis mempunyai tujuan :
1.      Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai obyek wisata.
2.      Mengetahui lebih dalam mengenai pantai Parang Tritis Yogyakarta
3.      Sebagai salah satu untuk mengikuti Ujian Akhir Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh tahun Pelajaran 2017/2018.

F.     Manfaat Penulisan
1.      Bagi Penulis
a.       Mengukur pengetahuan penulis mengenai obyek wisata
b.      Sebagai sarana untuk memperdalam ilmu pengetahuan
2.      Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta
Sebagai bahan acuan dalam menambah daftar pustaka dan mengevaluasi sejauh mana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah.
3.      Bagi Masyarakat
Agar dapat mengetahui lebih mendalam mengenai obyek wisata Pantai Parang Tritis.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Pantai Parangtritis
Sejarah nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk melakukan upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.


B.     Lokasi Pantai Parangtritis
Kawasan wisata Pantai Parangtritis  terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan jalan yang relatif datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta terdapat dua jalur yang dapat dilalui untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang pertama adalah jalur lurus Jogjakarta – Jalan Parangtritis – Kretek – Parangtritis. Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan wisatawan maupun masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta – Imogiri – Siluk – Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan panorama alam yang juga jauh lebih indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan naik turun bukit tersebut (jangan khawatir karena jalannya sudah lebar dan beraspal halus) mata Anda akan dimanjakan dengan areal persawahan yang luas menghijau, suangai yang mengalir indah, serta deretan bukit karst. Dari atas bukit, Anda akan bisa menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari bukit-bukit di bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika Anda pergi pada waktu pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan melewati lokasi Makam Raja-Raja Imogiri.
Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai terdapat banyak sekali hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan penginapan yang terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang sangat indah. Di sekitar kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai macam toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong, dan warung-warung makan. Khusus mengenai makanan, sebaiknya Anda tidak melewatkan wisata kuliner di Pantai Depok yang menyediakan ikan dan makanan laut segar lainnya, langsung dibeli dan dimasak di tempat, dengan pilihan bumbu masakan yang sangat lezat. Anda bisa membeli berbagai jenis ikan, udang, cumi-cumi, atau kepiting di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok dan menyewa jasa masak (yang sekaligus menyediakan tempat makan lesehan, nasi, sambal, lalapan, dan berbagai jenis minuman termasuk kelapa muda segar) di warung-warung yang berjejer di sepanjang Pantai Depok. Menyantap seafood segar dan mantap di Pantai Depok ini relatif murah dan terjangkau. Di Pantai Depok juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai macam jajanan khas pantai, seperti ikan goreng, undur-undur goreng, peyek ikan, dan sebagainya. Tersedia juga disini rujak (buah-buahan segar dengan bumbu manis pedas) dengan harga yang sangat terjangkau.
Kawasan wisata Pantai Parangtritis juga menyediakan lahan parkir yang luas dan penyewaan kamar mandi. Sedangkan di bibir pantai Anda bisa menyewa dokar (kereta kuda), motor ATV, kuda, maupun paralayang yang sangat menantang adrenalin. Berfoto-foto di kawasan gumuk pasir membuat Anda seolah-olah sedang berfoto di gurun pasir di Afrika, tak heran tempat ini sering digunakan untuk foto-foto prewedding. Disarankan Anda tidak berenang terlalu dalam, karena ombak Pantai Parangtritis  cukup berbahaya.
Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks)  adalah  Rp  3.000,- per orang ditambah  biaya  asuransi  sebesar  Rp 250,- per orang. Sedangkan retribusi untuk sepeda motor adalah Rp 500,-, mobil Rp 1.000,-, dan bus pariwisata Rp 2.000,-. Untuk menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar Rp 20.000,- untuk satu kali putaran bolak-balik, dan  untuk  menyewa  mobil  ATV  tarifnya  adalah  sekitar  Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per setengah jam.

C.    Keistimewaan Pantai Parangtritis
Parangtritis adalah sebuah pantai sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan dengan bukit berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah supranaturalnya. Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat yang mungkin berasal dari pantai lain di dekatnya. Beberapa kayu diambil dan dibawa oleh penduduk setempat untuk kemudian digunakan di rumah mereka sendiri. Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah kawasan wisata yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam (sunset) yang sangat romantis.
Kompleks yang termasuk kawasan Pantai Parangtritis  meliputi: Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Datarang Tinggi Gembirowati, Petilasan Parangkusumo, Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki Ageng Selohening. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir (barchan). Di Parangkusumo terdapat kolam pemandian air panas (belerang) yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini ditemukan dan dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional (Queen of South), serta penyewaan paralayang, dokar wisata, kuda dan motor ATV (All-terrain Vechile), juga para penjual jagung bakar dan jajanan-jajanan tradisional lainnya di Parangtritis ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.
Anda juga dapat sedikit naik ke bukit kecil yang berada di sisi utara Pantai Parangtritis. Di sana banyak tersedia warung-warung kecil yang menawarkan pemandangan pantai yang menakjubkan dari atas bukit. Sambil menikmati sebutir kelapa muda dan jajanan ringan khas, dapat merasakan angin pantai yang kencang berhembus sambil menyaksikan pemandangan sepanjang garis Pantai Parangtritis  yang terlihat semua dari atas bukit tersebut. Jika menginginkan medan yang lebih menantang, bisa juga mengunjungi bukit Parangndog, yang terletak di sebelah timur Pantai Parangtritis, pada perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Di bukit Parangndog ini, terdapat sebuah tempat yang dikhususkan untuk olahraga paralayang dan gantole. Untuk mencapai kawasan tersebut medannya cukup berat dan menantang, namun sesampainya di atas, semua akan terbayar lunas dengan pemandangan samudera luas tanpa batas dan tak terhalang apapun, cocok sebagai tempat untuk menanti matahari tenggelam. Selain itu, juga akan disambut oleh warung sederhana dengan sapaan Ibu penunggunya yang ramah. Di situ juga merupakan tempat parkir motor dan mobil. Dengan berjalan kaki naik ke atas di antara bebatuan kapur, akan mencapai tempat yang digunakan untuk take off gantole.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang yang cukup terkenal di Yogyakarta, mempunyai keunikan pemandangan ombak yang besar dan adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai. Parangtritis adalah sebuah pantai sebuah pantai yang landai, dengan bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan bendi dan kuda yang disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi.
Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Kraton Yogyakarta. Menjelang sore kita dapar menikmati suasana matahari terbenam (sunset) dan pada malam menjelang, kedai-kedai bambu para penjaja makanan di sekitar pantai mulai berjualan. Kita dapat menikmati hangatnya wedang jahe dan jagung bakar di keheningan malam pantai parangtritis. Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri. Hampir setiap malam jumat kliwon dan selasa kliwon, para pengunjung maupun nelayan setempat melakukan ritual di pantai tersebut. Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kemang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual biasanya terjadi malam 1 suro, dimana para nelayan meinta keselamatan dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan langit.
Penamaan Parangtritis memiliki sebuah cerita sejarah tersendiri. Konon, seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit  datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi.
Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi Parangtritis, dari kata parang (batu) dan tumaritis (tetesan air). Sehingga pantai tersebut diberi nama Parangtritis. Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parantai Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian. Labuhan yang merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat digelar dalam waktu setahun sekali. Surakso yang juga merupakan juru kunci atau sesepuh di wilayah Parangtritis mengatakan, labuhan merupakan tradisi yang digelar tiap tahun dan delapan tahunan (sewindu) dalam penanggalan Jawa. Labuhan delapan tahunan digelar dengan melabuh sejumlah pakaian milik Sri Sultan Hamengku Buwono Buwono, berupa jarik dan kemben yang ditaruh di atas empat ancak (tempat sesaji terbuat dari bambu ukuran satu meter persegi).


B.     Saran
Sebaiknya pengunjung dan pengelola tempat wisata dari Pantai parangtritis selalu menjaga kebersihan lingkungan pantai, agar kelestariannya tetap terjaga dan semakin menambah minat wisatawan untuk mengunjungi Pantai Parangtritis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Parasetamol

Makalah Mengenal Objek Wisata Baturaden